IKaeN.id, MALINAU – Kabar Festival Budaya Irau ke-11 dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Malinau sampai se-nasional hingga luar negeri. Sukses besar ini membuat masyarakat mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau untuk menyelenggarakan setiap tahun.
Bupati Malinau, Wempi W Mawa, S.E., M.H., mengakui setelah terlaksananya Festival Budaya Irau Malinau Tahun 2025 selama 20 hari, 7-26 Oktober, ada dorongan kuat dari masyarakat yang ingin diselenggarakan setiap tahun dan bahkan didukung oleh Kementerian Pariwisata.
“Memang ada dorongan yang begitu kuat dari masyarakat bahkan Kementerian Pariwisata itu menawarkan tanggal 13 November kita akan paparan mengenai bagaimana kegiatan Irau kita ini masuk dalam agenda Kementerian Pariwisata,” ujar Bupati Malinau, Wempi W Mawa, kepada IKaeN.id, Senin (27/10/2025).
Namun, jelas Bupati Malinau, kalau masuk agenda atau kalender event-nya Kementerian Pariwisata, maka tidak mungkin digelar per dua tahun sekali, karena event Kementerian Pariwisata digelar setiap tahun.
“Ya selama ini memang kita laksanakan kan Irau. Irau itu per dua tahun,” katanya.
Nah pada periode pertama menjabat sebagai Bupati Malinau, lanjut Wempi, ia pernah melaksanakan festival di sela Irau. Namun, beberapa kali tertunda karena dampak pandemi Covid 19 dan juga adanya tahapan pemilihan kepala daerah.
Atas usulan dan dorongan kuat dari masyarakat serta dukungan dari Kementerian Pariwisata, pihaknya akan mempertimbangkan itu untuk dilaksanakan kembali tahun depan di sela Irau ada festival seni dan budaya.
“Nah mungkin nanti di tahunannya selain Irau, hari ulang tahunnya ada festival, nanti berikutnya masuk Irau lagi. Jadi festival dilakukan setiap tahun nanti sekaligus per dua tahun masuk lagi festival dan Irau,” tuturnya.
Dengan pola seperti itu, sebutnya, maka setiap tahun ada festival, namun juga ada festival dan Irau per dua tahun.
“Ia setiap tahun festival, tapi pas di dua tahunnya festival Irau. Tapi festivalnya tetap jalan setiap tahun. Itu rencana atau skenario yang akan kita pertimbangkan,” ungkapnya.
Ditanya apakah festival di sela Irau skalanya sama dengan Irau, Wempi pun menegaskan akan melihat terlebih dahulu nanti kemasan festivalnya seperti apa.
“Nanti kita lihat kemasannya seperti apa. Yang jelas kan bukan hanya bicara bagaimana daya tarik masyarakat lokal maupun luar, tapi apakah itu benar-benar bisa memberi efek positif terhadap ekonomi masyarakat,” tukasnya.
Diketahui, selama pelaksanaan Irau ke-11 Tahun 2025, berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik Kabupaten Malinau bekerja sama dengan Politeknik Malinau, hingga hari penutupan perputaran uang dalam Irau yang mengangkat tema “Malinau Negeri Sang Pengendali Air, Kaltara Terang, No Indonesia Gelap” ini mencapai ratusan miliar rupiah dengan melibatkan 500 lebih UMKM. (Adv)


