IKaeN.id, JAKARTA – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), mulai membangun Anjungan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Kaltara, Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum., bersama Wakil Gubernur Kaltara, Ingkong Ala, S.E., M.Si., Selasa (12/8/2025) di Jakarta Timur.
Dikatakan Gubernur Kaltara, setelah melalui proses panjang, akhirnya dilaksanakan peletakan batu pertama Anjungan Kaltara yang kelak berdiri menjadi simbol identitas Bumi Benuanta di TMII.
“Anjungan ini juga akan menjadi ruang terbuka publik yang memperkenalkan dan mempromosikan beragam warisan budaya serta produk unggulan daerah kepada masyarakat luas yang hadir di TMII ini,” kata Gubernur Kaltara, Zainal A. Paliwang.
Dijelaskan Gubernur, Anjungan Kaltara atau Rumah Besar Kebudayaan Kaltara akan menjadi media presentasi budaya yang mencerminkan kekayaan adat istiadat, tradisi serta potensi ekonomi kreatif dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kaltara.
Diharapkan, Anjungan Provinsi Kaltara nantinya akan menjadi wadah berbagai kegiatan, seperti ajang pertunjukan seni budaya, pameran kerajinan tangan, hingga promosi produk khas daerah yang mencerminkan identitas Kaltara.
“Saya mengajak seluruh jajaran pemda, khususnya dinas yang membidangi urusan pariwisata, kebudayaan serta koperasi UMKM, agar dapat secara aktif mendukung pengelolaan dan pengisian kegiatan di anjungan ini nantinya,” katanya.
Kepada pelaksana dan pengawas pembangunan anjungan kebanggaan Provinsi Kaltara ini, Gubernur menegaskan agar memperhatikan kualitas bangunan, serta melibatkan pihak TMII dalam memperhatikan jalannya pembangunan agar selesai tepat waktu.
Menurut orang nomor satu di Kaltara ini, masih banyak lahan area yang cukup luas tapi sudah dibangun, kendati demikian ia tetap bersyukur Kaltara sebagai provinsi muda sudah bisa membangun di TMII.
“Kami provinsi yang baru terbentuk 13 tahun lalu, tetapi alhamdulillah kita bisa membangun di TMII ini. Terima kasih kepada seluruh manajemen TMII yang memberikan ruang di sini dan yang kita bangun ini adalah bangunan Bulungan,” tuturnya.
Lebih jauh ia menuturkan, Provinsi Kaltara memiliki 3 suku asli yaitu Suku Bulungan, Tidung, dan Dayak, diharapkan akan ada dukungan dari berbagai elemen agar ke depan dapat membangun bangunan Tidung dan Dayak.
“Mudah-mudahan ada kebaikan hati dari manajemen TMII kami bisa membangun lagi rumah Dayak dan rumah Tidung, walaupun hanya kecil tetapi sudah mempresentasikan suku yang ada di Kaltara,” ujarnya.
Sementara itu Raja Muda Kesultanan Bulungan, H. Datu Dissan Hasanuddin Maulana turut memberikan apresiasi semua pihak dalam mendukung pembangunan Anjungan Kaltara, yang juga menjadi satu-satunya bangunan berasal dari Kaltara di TMMI.
“Kami sangat berterima kasih kepada Gubernur dan yang memperjuangkan ini sehingga terwujudlah jati diri dari Kalimantan Utara,” kata Datu Dissan. (dkisp/AF)