IKaeN.id, MALINAU – Perjuangan panitia pemilu dan pihak pengamanan di Kabupaten Malinau dalam menyukseskan Pemilu 2024 harus diapresiasi. Sebab tidak mudah untuk mendistribusikan logistik pemilu ke daerah terpencil, pedalaman dan perbatasan.
Seperti dalam proses pendistribusian logistik pemilu ke Kecamatan Sungai Tubu, Senin (12/2/2024) yang menemui tantangan serius dikarenakan sejumlah akses jalan yang dilewati kondisinya licin akibat hujan dan terlebih harus mendaki.
Sebab itulah, mengharuskan personel Polres Malinau dan petugas pemilu lainya mengambil langkah ekstra untuk memastikan logistik pemilu sampai ke tujuan.
Kapolres Malinau AKBP Heru Eko Wibowo, S.H., S.I.K., M.H., menerangkan, dalam pendistribusian logistik pemilu, personel Polres Malinau bersama beberapa pihak lainnya harus menempuh waktu perjalanan selama kurang 8 jam dengan menggunakan transportasi darat roda 4, kemudian menggunakan perahu ketinting dan berjalan kaki untuk bisa sampai ke Kecamatan Sungai Tubu.
“Seperti inilah bentuk perjuangan dan tugas kita dalam mengawal distribusi logistik pemilu. Banyak yang dihadapkan pada kondisi jalan berlumpur dan licin, salah satunya ke Kecamatan Sungai Tubu,” ungkap Kapolres Malinau AKBP Heru Eko Wibowo, Selasa (13/2/2024).
Bahkan, kata Kapolres, anggotanya dan petugas pemilu lainnya juga harus melewati juga sungai dengan arus jeram. Namun dia bersyukur, karena logistik pemilu telah sampai di Kecamatan Sungai Tubu dan semua petugas pemilu yang membawa serta mengawal juga sampai dengan selamat.
“Untuk pengawalan yang dilakukan di Kecamatan Sungai Tubu itu juga melewati daerah pegunungan. Namun karena kegigihan mereka saat ini logistik pemilu telah sampai dengan aman dan selamat setelah menempuh perjalanan kurang lebih 8 jam,” bebernya.
Meskipun dihadapkan pada tantangan yang serius, lanjut AKBP Heru, semangat untuk memastikan masyarakat menyalurkan hak pilihnya menjadi komitmen nyata Polres Malinau meskipun harus berhadapan dengan medan yang sulit.
“Dalam upaya pendistribusian ini juga personel Polres Malinau dan petugas pemilu lainya harus beberapa kali terhenti dan gotong royong mendorong dan menarik secara bersama-sama kendaraan tersebut saat melintas jalan dengan kondisi tanah berlumpur,” katanya.
Selain itu juga, untuk menuju ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) Desa Long Titi, Long Ranau, Rian Tubu dan Long Nyau dari ibu kota Kecamatan Sungai Tubu, personel pengawalan harus menggunakan perahu ketinting (mesin tempel) yang kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki memikul logistik sampai ke desa-desa.
“Tantangan tersebut tidak menyurutkan semangat personel pengawalan Polres Malinau dalam menjalankan tugas serta amanah yang diberikan agar tercapai pemilu yang damai dan lancar seperti yang diharapkan,” tutup Kapolres Malinau. (AF)