IKaeN.id, MALINAU – Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2025 di Kabupaten Malinau yang diinisiasi dan digelar Kelompok Kerja (Pokja) Bunda Literasi dengan mencetuskan Gerakan Malinau Membaca mencapai puncaknya, Rabu (30/7/2025) dengan acara Diskusi Literasi dan Bedah Buku yang dihadiri ribuan peserta.
Kegiatan puncak yang dilaksanakan di Ruang Tebengang, Kantor Bupati Malinau ini adalah bentuk komitmen kolektif untuk menumbuhkan budaya literasi yang hidup, relevan, dan inklusif. Literasi dipahami bukan semata sebagai kemampuan membaca, tetapi sebagai gaya hidup masyarakat untuk berpikir kritis, memahami realitas, dan membayangkan masa depan bersama.
“Di luar ekspektasi kami yang hadir luar biasa antusias mencapai seribu orang lebih. Kami terharu dan bangga atas kehadiran peserta yang sangat antusias,” ujar Ketua Pokja Bunda Literasi Kabupaten Malinau, Sergius, S.Hut. M.M.
Salah satu momen paling penting dalam rangkaian ini, kata pria yang juga Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Malinau ini, adalah Bedah Buku “Wempi W. Mawa: Pemikiran dan Perjuangan”.
Buku ini tidak hanya memuat catatan biografi seorang pemimpin daerah, tetapi juga menjadi refleksi atas kebijakan-kebijakan publik yang berakar pada pengalaman hidup, nilai-nilai lokal, dan keberpihakan pada pendidikan serta pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Dalam sesi bedah buku, jelas Sergius, peserta dari berbagai latar belakang seperti pelajar, mahasiswa, guru, komunitas literasi, dan masyarakat umum diajak menelusuri bagaimana pemikiran dapat menjelma menjadi kebijakan konkret.
Diskusi ini menyoroti secara khusus tiga program strategis yang menjadi penanda arah pembangunan Kabupaten Malinau: Wajib Belajar Malinau Maju, Desa Sarjana, dan Milenial Mandiri. Ketiganya menjadi bukti bahwa literasi dan pendidikan telah diletakkan sebagai pusat dari visi pembangunan yang berkelanjutan.
Bedah buku ini tidak sekadar forum membaca teks, tetapi menjadi ruang literasi aktif ruang untuk berpikir kritis, reflektif, dan kolaboratif. Peserta bersama-sama membedah bagaimana pengalaman personal dan sejarah lokal dapat membentuk arah pembangunan daerah.
“Literasi dimaknai sebagai keberanian untuk membaca realitas, menggagas masa depan, dan bertindak demi perubahan,” katanya.
Dalam forum ini, sejumlah penanggap turut memberikan pandangan yang memperkaya diskusi. Dari sudut pandang kebijakan pendidikan daerah, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malinau, Francis, S.Pd., M.Pd., memberikan tanggapan.
ia menekankan bahwa nilai-nilai yang termuat dalam buku tersebut memperkuat ekosistem pendidikan lokal yang berorientasi pada pembentukan karakter, partisipasi aktif masyarakat, dan keberlanjutan.
“Pemikiran Bupati Wempi W. Mawa telah memberi arah yang jelas bahwa pendidikan harus menjadi gerakan sosial, bukan semata program teknis birokrasi,” katanya.
Kemudian tanggapan dari perspektif kepemudaan disampaikan oleh Halim Pratama, S.T., M.S., Anggota DPRD sekaligus Ketua KNPI Kabupaten Malinau. Ia menggarisbawahi pentingnya semangat perjuangan yang dikisahkan dalam buku sebagai inspirasi bagi generasi muda.
Ketua Milenial Malinau Maju ini menilai bahwa figur seperti Wempi W. Mawa menunjukkan bahwa politik lokal bisa menjadi ruang transformasi jika dibangun di atas fondasi nilai, integritas, dan keberanian memihak rakyat. Ia juga menyoroti
“Penting bagi kita mengangkat narasi-narasi lokal untuk membentuk kesadaran generasi muda terhadap jati diri dan potensi daerah,” ujar Halim Pratama.
Sementara itu, Ave Rairi, Miss Kaltara yang baru saja mengikuti dan menjadi finalis Miss Indonesia 2025, turut menyampaikan tanggapan dari sudut pandang generasi muda dan perempuan. Ia menyoroti bahwa buku ini membawa pesan kuat tentang karakter dan keteladanan dua hal yang sangat dibutuhkan oleh pemuda dan anak-anak perempuan masa kini.
“Semangat literasi yang dibangun dalam kegiatan ini menjadi jembatan penting bagi tumbuhnya kepercayaan diri, daya cipta, dan kepemimpinan muda yang berakar pada nilai-nilai lokal,” katanya.
Diketahui, selain Diskusi Literasi dan Bedah Buku “Wempi W. Mawa: Pemikiran dan Perjuangan” kegiatan yang ditutup oleh Bupati Malinau ini juga sekaligus pemberian penghargaan bagi para pemenang Lomba Gerakan Malinau Membaca, yang meliputi kategori Vlog Inspiratif, Puisi, Pidato, Ayah Bercerita, Bertutur serta Senam Anak Usia Dini yang merupakan rangkaian peringatan HAN 2025 di Bumi Intimung.
Selain Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, turut hadir dan menjadi narasumber adalah Ketua TP PKK sekaligus Bunda Literasi Kabupaten Malinau, Maylenty Wempi, S.E., kemudian juga ada Waliyunu Heriman (penulis buku) dan dimoderatori oleh Dr. Arifin, S.Pd, M.Pd, Dekan FKIP Universitas Borneo Tarakan. (AF)