IKaeN.id, MALINAU – Tegaskan komitmen melayani masyarakat dengan program unggulan Pertanian Sehat (Pesat), Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, S.E., M.H., Jumat (1/8/2025), dengan bertelanjang kaki tanpa ragu turun ke sawah menanam padi.
Dia menanam padi bersama Satuan Tugas (Satgas) Pesat wilayah Kecamatan Malinau Utara di demplot sawah milik Dinas Pertanian Kabupaten Malinau, Desa Respen Tubu.
“Saya percaya bahwa semangat yang kita kerjakan adalah bagian yang menjadi komitmen kita bersama agar kita mampu menghasilkan seluruh produk ketahanan pangan kita yang berasal dari tanah kita sendiri,” ujar Bupati Malinau, Wempi W. Mawa.
Pesat, kata Wempi, adalah satu dari lima program yang ada dan menjadi komitmen baginya dalam melayani masyarakat Kabupaten Malinau untuk periode kedua dirinya menjabat sebagai Bupati Malinau.
“Saya percaya ada dua hal yang paling penting dalam hidup ini, yang pertama perut, yang kedua hati dan pikiran. Kalau perut kita terisi, maka semua persoalan pasti berkurang. Betul?” tanyanya dan dijawab betul serentak oleh Satgas Pesat dan yang turut hadir.
Seberat apapun beban kita, lanjutnya, kalau kenyang, pasti bisa tidur. Apalagi dalam keadaan lelah. Untuk itu, ia sangat mengapresiasi para petani yang telah bekerja keras sepanjang hari untuk ketahanan pangan keluarga, Malinau bahkan bangsa dan negara.
Wempi berpegang pada apa yang disampaikan orang tuanya dahulu dan itu ia sampaikan juga kepada anak-anaknya bahwa satu butir beras atau padi jatuh, itu dipungut petani. Apalagi saat makan, makannya sampai bersih di piring tak ada tersisa.
“Tidak ada makanan yang dia tinggal sedikit pun di piring. Itu sebagai bentuk kehormatan atau penghormatan kepada petani dan kepada sumber daya yang dihasilkan oleh bumi ini. Ya semua karena Tuhan juga,” tuturnya.
“Nah oleh sebab itu, apa yang bapak ibu kerjakan ini bukan sekadar tanggung jawab sebagai pekerja, tapi bapak ibu adalah pahlawan untuk banyak orang, termasuk bagi Bumi Intimung, Kabupaten Malinau ini,” puji pria yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Malinau dua periode ini dan disambut tepuk tangan.
Mungkin, katanya lagi, sebagian orang tidak percaya lahan ini bisa ditanami padi, karena semula lahannya tenggelam. Namun dirinya percaya jika ada kemauan dan ada niat, maka tidak ada yang tidak bisa. Bisanya lahan itu digunakan, menurutnya bukan karena dia, tapi karena semua, khususnya para petani dan Satgas Pesat.
Bukan hal mudah baginya sebagai kepala daerah untuk mencari siapa yang paling tepat dan yang paling mampu bersamanya untuk menjalankan tujuan niat dan semangat ini. Sebab, dirinya punya tanggung jawab yang harus ia tunaikan bagi 94 persen rakyat Malinau yang memilihnya bersama Wakil Bupati Malinau, Jakaria, S.E., M.Si.
“Jadi enggak ada yang coba-coba. Enggak ada coba-coba dalam menggapai program yang kami sampaikan. Karena saya punya waktu empat sampai lima tahun ke depan untuk menunaikan kewajiban yang saya janjikan kepada masyarakat Malinau,” tegasnya.
Itu sebabnya, kata suami Maylenty ini, apa yang ia kerjakan hari ini, ia berusaha keras mewujudkannya bersama dengan dinas terkait yang diberikan kesempatan untuk berada di dalam pemerintahan, termasuk para petani dan satgas yang direkrut untuk menyukseskan program Pesat ini.
“Jika program Pesat ini berhasil, maka keberhasilan itu ada di tangan bapak ibu sebagai orang yang menuju keberhasilan itu. Kalau gagal, saya yang bertanggung jawab. Bukan bapak ibu yang bertanggung jawab,” tegasnya seraya mengatakan jika program yang menggelontorkan anggaran miliaran ini berhasil, ia berjanji akan meningkatkannya di tahun depan.
Sebelum mengakhiri penyampaian, Bupati Malinau berpesan agar lahan tersebut tidak hanya dimanfaatkan untuk menama padi saja. Tapi saluran air di sawah juga bisa untuk menjadi tempat budidaya ikan atau kegiatan produktif lainnya dengan sistem tumpang sari.
Mika Dinata, perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan dalam laporannya menyampaikan perkembangan program Pesat di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Malinau Kota, Malinau Utara, Malinau Barat, dan Mentarang.
Setiap kecamatan, kata dia, memiliki 95 anggota Satgas Pesat yang telah aktif membuka dan mengelola lahan pertanian. Kemudian untuk progres penanaman padi per (1/8/2025), Kecamatan Mentarang sudah 15 hektare lahan dibuka dan 10 hektare sudah ditanam.
Sedangkan di Malinau Kota sudah 10 hektare dibuka dan 7 hektare ditanam, Malinau Barat 7 hektare dibuka dan 5 hektare ditanam, serta di Malinau Utara sudah 13 hektare dibuka dan penanaman dimulai (1/8/2025).
Target tanam akan diselesaikan paling lambat minggu pertama Agustus, sebelum masuk musim tanam ketiga (Oktober–November). Selain padi, pengembangan jagung dan cabai juga tengah dilakukan sebagai tanaman sisipan dan tumpang sari.
“Kami terus melakukan pendampingan di lapangan dan siap memenuhi target tanam. Kehadiran Bapak Bupati hari ini memberi semangat tambahan bagi kami semua,” ujar Mika. (**/AF)