IKaeN.id, TANJUNG SELOR – Transfer Anggaran Kabupaten berbasis Ekologi (TAKE) Bulungan Hijau yang diluncurkan sejak Mei 2022 merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan. Program ini sebagai upaya mempercepat kemandirian desa dalam melakukan pengelolaan lingkungan berkelanjutan serta meningkatkan pemberdayaan desa.
Bahkan sejak diluncurkan, banyak inovasi dilakukan pemerintah desa yang terpacu dengan program TAKE di mana merupakan satu dari 15 program prioritas Kabupaten Bulungan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2021-2024.
Dengan tujuan mempercepat kemandirian desa dalam melakukan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan serta meningkatkan pemberdayaan desa. Program TAKE Bulungan Hijau dilaksanakan dengan penilaian mandiri secara digital.
Bupati Bulungan Syarwani, S.Pd, M.Si menjelaskan, program TAKE Bulungan Hijau didesain dari visi dan misi Kabupaten Bulungan khususnya pada misi keempat, yaitu memajukan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, melalui pemanfaatan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Melalui program kompetisi antar desa ini, setiap desa yang memiliki komitmen pengelolaan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan akan mendapat insentif fiskal atau kemudahan maupun prioritas anggaran,” terangnya.
Menurutnya, pada tahun 2023, program TAKE dialokasikan anggaran senilai Rp 4 miliar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 34 desa berhasil memperoleh insentif tambahan anggaran dari berbagai program inovatif yang dilakukan.
Bupati memastikan program TAKE tidak membebani dan tidak ada kewajiban untuk mengalokasikan anggaran dari Alokasi Dana Desa (ADD) maupun Dana Desa (DD).
“Program TAKE tidak sedikit pun mengurangi jatah ADD maupun DD yang dikelola oleh desa. Sebenarnya tinggal teknis pelaksanaan di lapangan berkaitan dengan tata kelola kawasan dan lingkungan hijau di setiap desa,” katanya.
Bupati menambahkan, jika indikator keberhasilan pembangunan desa tidak hanya dilihat dari perbaikan kantor desa, semenisasi, gapura, pagar pemukiman dan lain sebagainya yang bersifat fisik. Tapi juga pembangunan lingkungan yang sehat, ketersediaan bak sampah, sanitasi dan lain sebagainya.
“Saya sangat bersyukur dan mengapresiasi banyak desa yang berhasil berinovasi dengan adanya program TAKE ini, baik pengelolaan sampah plastik berkelanjutan. Pembudidayaan perikanan ramah lingkungan, hingga produk unggulan dengan memanfaatkan potensi di desa,” ucapnya.
Bahkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 Pemda Bulungan juga telah mengalokasikan kembali untuk program TAKE Bulungan Hijau senilai Rp 5 Miliar. Namun tidak serta merta anggaran tersebut dibagikan pada masing-masing desa. Program TAKE Bulungan Hijau mengusung konsep semangat berkompetisi antar 74 desa di Kabupaten Bulungan.
“Terdapat 74 desa di Kabupaten Bulungan kita harapkan melalui program TAKE Bulungan Hijau ini dapat meningkatkan pembangunan yang berwawasan lingkungan,” ujarnya.
Libang Asan Kepada Desa Nahaya Kecamatan Peso Hilir, yang beberapa waktu lalu menerima kunjungan bupati bersama jajaran kepala perangkat daerah Kabupaten Bulungan. Melihat secara langsung kolam ikan air tawar yang dikembangkan desa hasil program TAKE Bulungan Hijau 2023.
“Kolam ikan air tawar ini hasil dari program TAKE saya. Saya berterima kasih pada pak Bupati Bulungan yang memberikan kucuran dana melalui TAKE Bulungan Hijau,” ungkapnya.
Libang Asan menjelaskan, insentif yang diperoleh Desa Nahaya dari program TAKE digunakan untuk pembelian benih ikan air tawar, buah-buahan lokal dan biaya pakan ikan.
“Insentif dari program TAKE kami tahun lalu, kami belikan bibit ikan patin 3000 ekor, bibit ikan nila 2000 ekor, ikan mas 500 ekor dan jenis ikan nila warna 1000 ekor. Dengan luas kolam kami sekitar 2 hektar. Kita bangga pak bupati melihat langsung realisasi program TAKE kami,” tuntasnya. (DKIP Bulungan/AF)