IKaeN.id, BULUNGAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan menggelar aksi kerja bakti memperingati World Cleanup Day 2025 di Pasar Induk Tanjung Selor, Jumat (19/9/2025).
Kegiatan tersebut dipimpin langsung dan dibuka langsung oleh Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd., M.Si., dan turut dihadiri oleh Wakil Bupati Bulungan, Kilat, A.Md.
Di kesempatan itu, Bupati Syarwani mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan gerakan Jumat bersih sebagai tradisi berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Bupati menekankan bahwa aksi bersih-bersih tidak hanya dilaksanakan karena adanya imbauan dari Kementerian Lingkungan Hidup, tetapi merupakan bentuk komitmen bersama menjaga keindahan dan kenyamanan kota.
“Momentum ini harus kita jadikan bagian dari komitmen, sesuai dengan moto Kota Tanjung Selor sebagai kota ibadah, kota indah, bersih, aman, damai, dan harmonis. Pasar Induk adalah titik kumpul masyarakat, sehingga kebersihan dan kenyamanannya harus menjadi perhatian serius,” ujar Syarwani.
Ia menambahkan, kegiatan bersih-bersih akan lebih baik jika dijalankan secara rutin, bukan sekadar kegiatan seremonial tahunan. Bahkan, Bupati menghimbau agar perangkat daerah bisa melaksanakan clean up setidaknya dua kali dalam sebulan di lingkungannya masing-masing.
“Kita juga bisa menjadwalkan kegiatan bersih-bersih skala besar sebulan sekali, misalnya di Pasar Induk atau di sepanjang tepian Sungai Kayan. Ini akan menunjukkan komitmen bersama menjaga kebersihan kota,” tegasnya.
Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran perangkat daerah, Dinas Lingkungan Hidup, DPRKPP, dan semua pihak yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Menurutnya, partisipasi sederhana dari banyak pihak menjadi bukti nyata hadirnya pemerintah daerah bersama masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Kegiatan World Cleanup Day di Pasar Induk ditutup dengan ajakan Bupati kepada seluruh pedagang dan pengunjung untuk bersama-sama menjaga kebersihan pasar setiap hari.
“Kenyamanan beraktivitas di pasar ini adalah tanggung jawab kita semua. Mari kita jadikan aksi bersih-bersih sebagai tradisi yang menumbuhkan kesadaran kolektif,” pungkasnya. (DKIP/adv)
