Kabupaten Malinau dengan keberagamannya bisa dikatakan sebagai Indonesia mini. Keberagaman yang ada menjadi modal kuat Bumi Intimung terus kuat dan kokoh dalam kebhinekaan. Maka dari itu, Ping Ding selaku Ketua DPRD Kabupaten Malinau menegaskan bahwa menjadi tanggung jawab Bersama menjaga, merawat dan memelihara keberagaman.
IKaeN.id, MALINAU
“Malinau yang memiliki anugerah keanekaragaman yang tidak terkira, menjadi tanggung jawab kita untuk terus menjaga, merawat dan memeliharanya sebagai sebuah kekuatan dan kekayaan, sebuah keindahan dan kesempurnaan hidup bagi Malinau,” ujar Ping Ding dalam rapat paripurna HUT ke-24 Kabupaten Malinau.
Slogan ”Budaya Membangun Bangsa”, kata Ping Ding, merupakan sikap dan komitmen yang tepat dilakukan. Sebab, walau tidak sekarang, kapan pun akan berhadapan dengan fenomena sosial yang bisa saja berindikasi positif dan atau sebaliknya bisa menjadi negatif bagi semua.
Jika sadar bahwa tidak boleh ada masalah kebangsaan dengan keberagaman yang dimiliki ini, sudah menjadi sikap final, untuk teguh menjaga dan memelihara keutuhannya sebagai aset dan kekuatan.
“Kita harus teguh membudayakan semangat hidup dalam kesetaraan dan persaudaraan. Jauhkan sikap intimidatif terhadap perbedaan dalam masyarakat, agar Malinau terus mencerminkan rasa aman, nyaman dan damai,” tegas perempuan yang pernah bertugas sebagai tenaga kesehatan di wilayah pedalaman ini.
Kabupaten Malinau punya sebutan nama lain, yaitu Bumi Intimung yang mana kepanjangan dari kata Intimung adalah Indah, Tertib, Makmur dan Unggul. Saat ini, di Bumi Intimung bermukim belasan etnis lokal bersama dengan berbagai paguyuban etnis nusantara dari seluruh Indonesia hidup berdampingan dalam kesetaraan.
“Mari kita wujudkan Malinau sebagai representasi Indonesia Mini di Bumi Intimung menuju terwujudnya visi Kabupaten Malinau yaitu, ‘Terwujudnya Kabupaten Malinau yang Mandiri, Damai dan Sejahtera didukung Pemerintah Yang Profesional’,” ajak Ping Ding. (Bersambung)