IKaeN.id, TANJUNG SELOR – Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat pendapatan negara per 30 September 2023 tumbuh 8,54 persen secara year-on-year (yoy).
Kepala Kanwil DJPb Kaltara, Sakop mengatakan, realisasi pendapatan negara yang tercatat ini telah mencapai 85,93 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 2.540,09 miliar. Secara nominal, penerimaan pajak penghasilan mendominasi penerimaan perpajakan dengan total Rp 1.337,49 miliar.
“Adapun jenis pajak penghasilan dengan penerimaan terbesar adalah penerimaan pajak penghasilan non migas yang mencapai Rp 1.337,46 miliar,” ujar Sakop melalui keterangan tertulis, Jumat (3/11/2023).
Sakop menyebutkan, penerimaan bea dan cukai di tahun 2023 tercatat telah mencapai 61,30 persen dari target sebesar Rp 10,37 miliar. Penerimaan bea keluar mendominasi dengan total Rp 5,54 miliar. Turunnya harga komoditas sumber daya alam (SDA) di pasar dunia mempengaruhi capaian penerimaan bea cukai tahun 2023.
Kemudian, untuk realisasi penerimaan negara buka pajak (PNBP) tumbuh 30,11 persen dibandingkan dengan tahun 2022. Sedangkan pendapatan jasa kepelabuhan memberikan kontribusi terbesar dengan penerimaan Rp 43,45 miliar, diikuti pendapatan biaya pendidikan Rp 31,98 miliar dan pendapatan jasa navigasi pelayaran Rp 10,54 miliar.
Selain itu, dari sisi belanja, terjadi kenaikan yang signifikan atas belanja negara tahun 2023 dibandingkan tahun 2022. Belanja negara tahun 2023 mengalami pertumbuhan 23,86 persen dibandingkan tahun 2022.
“Berdasarkan komponen pembentuknya belanja pemerintah pusat tumbuh 28,62 persen, sedangkan penyaluran TKD tumbuh 21,82 persen. Belanja pemerintah pusat terealisasi Rp 2.651,66 miliar atau 62,68 persen dari pagu,” katanya.
Belanja modal mengalami kenaikan pertumbuhan capaian realisasi belanja paling besar senilai Rp 365,49 miliar atau 58,30 persen. Hal ini disebabkan adanya realisasi belanja modal pada 3 jenis kegiatan dengan alokasi belanja modal terbesar, yaitu kegiatan permukiman dan gedung bangunan (23,05 persen), kegiatan preservasi dan peningkatan kapasitas jalan nasional (46,12 persen) dan kegiatan infrastruktur konektivitas transportasi udara (10,69 persen).
Sedangkan untuk belanja barang terjadi pertumbuhan capaian realisasi sebesar Rp 203,09 miliar (27,97 persen) yang diakibatkan oleh realisasi pelaksanaan tahapan pemilu.
Realisasi TKD telah mencapai Rp 5.870,88 miliar (69,19 persen), mengalami pertumbuhan capaian realisasi secara nominal sebesar Rp 1.051,64 miliar (21,82 persen).
“Terjadi juga kenaikan nominal yang cukup signifikan atas realisasi DBH tahun 2023 sebesar Rp 843,38 miliar (89,46 persen). Ini terjadi karena kenaikan yang signifikan atas alokasi DBH untuk seluruh pemda di Kaltara akibat booming harga komoditas SDA pada tahun 2022,” pungkasnya. (KWI/AF)