IKaeN.id, TANJUNG SELOR – Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, Polda Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat, Rabu (15/11/2025) di Lapangan Mapolda Kaltara.
Apel yang menjadi bagian dari upaya terpadu Polri bersama TNI dan jajaran Stakeholder memperkuat respons dan mitigasi bencana di wilayah Kaltara ini dipimpin langsung oleh Kapolda Kaltara, Irjen Pol. Djati Wiyoto Abadhy, S.I.K.
Juga turut dihadiri oleh Wakapolda Kaltara, Brigjen Pol. Andries Hermanto, S.I.K., S.H., M.Si., PJU Polda Kaltara, Ketua Pengadilan Tinggi Kaltara, Dr. Marsudin Nainggolan, S.H., M.H., Kepala BPBD Provinsi Kaltara, Andi Amriampa, S.Sos., M.Si., Kasi Ops Korem 092/Mrl Kolonel Inf. Lawdewick B K Tobing S.Sos., dan pejabat lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda bersama Wakapolda Kaltara, Karoops, Ka BPBD Provinsi, Ka Basarnas Provinsi, Wakil Bupati Bulungan dan Kapolresta Bulungan melakukan pengecekan pasukan dan sarana prasarana (sarpras) pendukung, termasuk kendaraan dan alat tanggap darurat yang disiapkan untuk menghadapi bencana.
Kegiatan ini juga dilaksanakan serentak di seluruh Polda di Indonesia sebagai bentuk antisipasi terhadap meningkatnya potensi bencana. Berdasarkan data BNPB, hingga 19 Oktober 2025 tercatat 2.606 kejadian bencana alam seperti banjir, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta tanah longsor. Sementara itu, BMKG mencatat bahwa 43,8% wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan dan memprediksi kemunculan fenomena La Nina pada November 2025 hingga Februari 2026 mendatang, meski dalam kategori lemah.
Dalam amanat Kapolri yang dibacakan oleh Kapolda Kaltara, terdapat delapan poin penekanan yang disampaikan, yang pertama deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana, kemudian penyampaian informasi dan imbauan kamtibmas, kesiapan personel dan sarpras, simulasi rutin tanggap darurat, respons cepat dan tepat, pelaksanaan tugas kemanusiaan secara empati dan profesional, penanggulangan bencana sesuai prosedur dan penguatan koordinasi lintas sektor.
“Bencana tidak hanya berdampak pada kerugian materiil, tetapi juga psikologis. Oleh karena itu, dari kita (Biddokkes) akan hadir untuk memberikan trauma healing kepada para korban,” ujar Kapolda Kaltara menegaskan bahwa apel ini merupakan wujud nyata kesiapsiagaan dan komitmen TNI-Polri serta stakeholder terkait dalam menghadapi bencana.
Lebih lanjut, Kapolda menambahkan bahwa upaya mitigasi juga dilakukan melalui edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat terkait langkah-langkah menghadapi hujan deras, badai, dan kondisi ekstrem lainnya.
Dengan sinergi dan kolaborasi yang terintegrasi, diharapkan Polda Kaltara mampu dalam meminimalisir dampak bencana secara sigap, cepat, dan tepat, demi menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat di wilayah Kaltara. (**)





