IKaeN.id, TARAKAN – Gempa berkekuatan magnitudo 4,8 mengguncang Kota Tarakan dan sekitarnya di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), pukul 18.37 Wita berdampak pada rusaknya beberapa bangunan rumah warga dan fasilitas umum, termasuk rumah sakit.
Sejumlah laporan menyebutkan adanya bangunan yang retak maupun roboh, serta terjadi kepanikan di rumah sakit yang menyebabkan pasien berhamburan keluar ruangan.
Sebagai respons cepat terhadap situasi darurat ini, Polres Tarakan bersama Personel Satbrimobda Kaltara diturunkan ke berbagai lokasi yang terdampak parah akibat gempa. Personel Polres Tarakan dan Brimob melaksanakan tugas evakuasi korban terdampak bencana, membantu proses pemindahan pasien dari rumah sakit, pemasangan tenda darurat dan melakukan patroli di sejumlah titik rawan.
Langkah ini juga dilakukan untuk mengantisipasi potensi penjarahan di swalayan dan toko-toko yang mengalami kerusakan akibat gempa. Patroli intensif dilakukan guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di tengah situasi yang belum sepenuhnya stabil.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II BMKG Tarakan, M. Sulam Khilmi, menyampaikan klarifikasi melalui akun resmi BMKG dan video pernyataan bahwa tidak akan terjadi gelombang tsunami akibat gempa tersebut.
Hingga saat ini, Personel Polri bersama BPBD dan unsur TNI terus melakukan evakuasi dan pengamanan, khususnya di Kota Tarakan. Sementara itu, untuk wilayah Kabupaten Bulungan, Tanah Tidung, dan Malinau, belum ada laporan resmi terkait korban jiwa maupun kerusakan.
“Di tengah situasi gempa yang melanda, kami mengimbau warga masyarakat agar tidak menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya,” ujar Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol. Budi Rachmat, S.I.K., M.Si., dalam keterangan persnya mengimbau masyarakat untuk mengikuti perkembangan informasi resmi dari BMKG, BPBD maupun Polri. (**)





