IKaeN.id, MALINAU – Minggu (26/10/2025), Kabupaten Malinau genap berusia 26 tahun. Banyak torehan prestasi yang telah dicapai. Capaian itu, disampaikan Bupati Malinau, Wempi W Mawa, S.E., M.H., dalam Rapat Paripurna Istimewa ke – I DPRD Kabupaten Malinau Masa Sidang III Tahun 2025 dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Malinau.
Dikatakan Bupati Malinau, sebagaimana setiap peringatan HUT tentu mengandung makna bagi yang merayakannya. “Khusus bagi Kabupaten Malinau, hari ulang tahun ke-26 kita jadikan sebagai momentum untuk merenungkan kembali sejarah, perjuangan dan pembangunan yang telah dilalui, serta mengevaluasi kebijakan yang telah dilaksanakan,” ujar Wempi W Mawa dalam sambutan di Gedung DPRD Malinau.
HUT, lanjutnya, juga mengingatkan akan akar budaya dan sejarah suatu daerah, sehingga dapat memperkuat rasa kepemilikan dan kebanggaan masyarakat terhadap identitas lokal serta sebagai wadah untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat, menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan untuk menghadapi tantangan bersama.

Foto: IKaeN.id
Dalam kurun waktu 26 tahun usia Kabupaten Malinau, dengan kerja keras dan sinergi seluruh pihak, Kabupaten Malinau telah mencatat capaian pembangunan meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan. Capaian tersebut, kata Wempi, dapat diketahui dari capaian indikator makro pembangunan daerah.
Antara lain, sebutnya, pertumbuhan ekonomi Malinau, secara umum tetap tumbuh positif, meskipun sedikit melambat dalam dua tahun terakhir yang disebabkan penurunan produksi batu bara. Namun, jika di lihat dari pertumbuhan ekonomi non batu bara menunjukkan performa kuat dengan capaian 6,73% (enam koma tujuh puluh tiga persen) pada Tahun 2024.
Hal ini, lanjutnya lagi, dipengaruhi dari beberapa sektor lain yang menunjukkan pertumbuhan positif terutama pada sektor pertanian, sektor konstruksi, sektor akomodasi dan makan minum, serta jasa keuangan dan asuransi.
“Ini menegaskan peran penting sektor-sektor produktif non batu bara ke depannya yang terus ditingkatkan sebagai upaya mengurangi ketergantungan pertumbuhan ekonomi daerah terhadap sumber daya alam (SDA) yang tidak dapat diperbaharui,” katanya.
Demikian juga dengan angka kemiskinan, meskipun sempat meningkat pada Tahun 2024. Namun dengan adanya intervensi sosial seperti bantuan sosial, operasi pasar murah, rehabilitasi rumah tidak layak huni, penyediaan subsidi ongkos angkut orang dan barang, bantuan perlengkapan siswa, pemberian beasiswa melalui program Wajib Belajar Malinau Maju dan Desa Sarjana, pelatihan kerja serta pemberian bantuan usaha bagi UMKM melalui program Milenial Mandiri, sehingga angka kemiskinan berhasil di tekan dari 6,94% (enam koma sembilan puluh empat persen) pada Tahun 2024 menjadi 5,54% (lima koma lima puluh empat persen) di Tahun 2025.
Terhadap tingkat pengangguran terbuka, paparnya, menunjukkan tren penurunan yang konsisten dari 4,14% (empat koma empat belas persen) pada Tahun 2021 menjadi 3,10% (tiga koma sepuluh persen) pada Tahun 2024.
“Secara umum tren positif ini mencerminkan apa yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah dalam menyediakan program pelatihan kerja sebagai upaya peningkatan keterampilan serta penyediaan lapangan kerja memberikan benefit terhadap tingkat pengangguran di daerah,” ungkap Bupati Malinau yang sedang mengemban untuk periode kedua ini.
Demikian juga, sebutnya lagi, pada upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang dilihat dari capaian Indeks Pembangunan manusia (IPM) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0,49% (nol koma empat puluh sembilan persen) per tahun, hal ini menunjukkan adanya perbaikan dalam akses pendidikan, layanan kesehatan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat, yang tercermin dari peningkatan rata-rata lama sekolah, harapan lama sekolah, usia harapan hidup, dan pengeluaran per kapita masyarakat.
Sementara indeks gini, yang mengukur ketimpangan pendapatan antar penduduk, tetap stabil sebesar 0,283 (nol koma dua delapan tiga) poin pada tahun 2024 dengan kategori rendah, menandakan semakin baiknya kinerja dalam upaya menjaga pemerataan ekonomi melalui peningkatan akses pendidikan, memperluas lapangan dan kesempatan kerja, serta mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal.
Selanjutnya terhadap capaian kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau dalam tata kelola pemerintahan yang baik, terlihat dari capaian indeks pelayanan publik yang merupakan penilaian dari Kementerian PAN-RB dan Ombudsman menunjukkan tren yang meningkat dari tahun ke tahun, secara umum hal ini mengindikasikan pelayanan publik di Kabupaten Malinau telah memenuhi standar kepatuhan terhadap prinsip pelayanan yang ditetapkan.
“Hasil dari upaya yang telah dilakukan Pemkab Malinau dapat diketahui dari opini terhadap laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Malinau Tahun 2024 dengan predikat WTP selama 11 tahun berturut-turut, pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2024 dengan predikat baik dan terhadap akuntabilitas kinerja Pemkab Malinau Tahun 2024 dengan predikat BB (sangat baik),” beber Bupati yang pernah menjabat Ketua DPRD Malinau selama dua periode ini. (Adv)





