IKaeN.id, TARAKAN – Bank Indonesia (BI) kembali menyelenggarakan kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) sebagai bentuk nyata pelaksanaan amanat Undang-Undang No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Program ini merupakan wujud nyata dari misi BI dalam menyediakan uang Rupiah yang berkualitas dan layak edar hingga ke seluruh pelosok Nusantara, termasuk wilayah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T).
Sebagai negara kepulauan terbesar dengan tantangan geografis yang kompleks, distribusi uang Rupiah ke seluruh wilayah NKRI tidaklah mudah. Untuk menjawab tantangan tersebut, BI bersinergi dengan TNI Angkatan Laut melalui kegiatan Kas Keliling 3T, yang telah berlangsung sejak 2012 dan berhasil menjangkau 655 pulau hingga Tahun 2024. Pada Tahun 2025, kerja sama ini kembali dilanjutkan dengan target 18 ekspedisi di 18 provinsi dan mengunjungi 90 pulau 3T.
Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi lokasi ke-10 pelaksanaan ERB 2025. Seremoni pelepasan ERB dilaksanakan pada Selasa, 15 Juli 2025, di Dermaga Lantamal XIII Tarakan, ditandai dengan pelepasan KRI Singa – 651 yang akan membawa tim ekspedisi mengunjungi lima pulau, yaitu Sebatik, Derawan, Maratua, Teluk Sulaiman, dan Bunyu.
Kegiatan ini melibatkan 15 pegawai BI dan 58 personel TNI AL yang dipimpin oleh Komandan KRI Singa, Letkol Laut (P) Leonardus Deddy. Rangkaian kegiatan ERB 2025 ini terdiri dari layanan penukaran Uang Layak Edar (ULE) dan Edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah oleh BI, Pasar Murah di Pulau Sebatik sebagai bentuk sinergi dan kerja sama BI bersama TPID Kabupaten Nunukan. TNI AL juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk dapat melakukan kunjungan ke KRI Singa melalui program Open Ship.
Seremoni pelepasan diresmikan oleh Direktur Departemen Pengelolaan Uang (DPU) BI, Hari Widodo, dan Laksamana Pertama TNI. Dr. Ferry Supriady, S.T., M.M., M.Tr.Opsla., CIQaR. Turut hadir dalam kegiatan ini Gubernur Kaltara yang diwakilkan Asisten Bidang Administrasi Umum, Polymaart Sijabat, S.KM.,M.AP, serta jajaran Forkopimda Provinsi Kaltara.
Polymaart menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sinergi nyata antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga kedaulatan negara. “Wilayah Kaltara sebagai beranda terdepan bangsa sangat strategis, dan kehadiran kegiatan ERB turut memperkuat fungsi negara dalam menjaga kedaulatan Rupiah,” ujarnya.
Sementara itu, Komandan Lantamal XIII, Laksamana Pertama TNI, Ferry Supriady, menyatakan bahwa sinergi TNI AL dan BI adalah bentuk bela negara bersama. “TNI AL menjaga wilayah dengan pertahanan, sementara BI menjaga kedaulatan ekonomi dengan Rupiah,” pungkasnya.
Disisi lain, Hari Widodo selaku Direktur Departemen Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia menjelaskan bahwa ERB merupakah jawaban dari tiga tantangan utama BI dalam mengedarkan Rupiah. Pertama, kondisi geografis NKRI yang memiliki ribuan pulau dengan keterbatasan infrastruktur sehingga mempengaruhi jangkauan BI dalam menyediakan uang kepada masyarakat, termasuk di antaranya untuk kepulauan di wilayah 3T..Masih banyak daerah-daerah blank spot yang belum dapat dijangkau oleh BI dan Perbankan dalam pengedaran uang Rupiah.
Kedua, keberagaman tingkat pendidikan masyarakat yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam memperlakukan uang. Tercermin dari uang tidak layak edar karena lusuh yang disebabkan sering dilipat, dibasahi, maupun di-staples. Hal ini tentunya mempengaruhi kualitas uang Rupiah kita. Dalam konteks ini, tantangan ini perlu kami jawab dengan edukasi. Ketiga, potensi penggunaan uang selain Rupiah sebagai alat pembayaran khususnya di wilayah perbatasan.
“Terhadap ketiga tantangan tersebut, harus mampu dijawab oleh BI dengan berbagai strategi dan program dengan terus menerus melakukan perluasan jangkauan layanan ke seluruh wilayah NKRI. Pengedaran uang oleh BI tidak cukup hanya dilakukan melalui jaringan kantor perwakilan di 45 titik tersebar di Indonesia, namun perlu juga kerja sama dengan semua elemen bangsa untuk menghadapi tantangan tersebut,” Jelas Hari sebelum melepas Tim ERB 2025 berlayar.
Pelaksanaan ERB 2025 di Kaltara diharapkan memperkuat nilai-nilai Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah serta memastikan kehadiran negara hingga ke ujung negeri, melalui distribusi uang Rupiah yang layak edar dan edukasi masyarakat dalam memperlakukan uang dengan baik. (AF)