IKaeN.Id, TANJUNG SELOR – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat realisasi pajak daerah, utamanya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) masih rendah.
Hal itu pun menjadi atensi khusus Kepala Bapenda kaltara, Dr. Tomy Labo, S.E, M.Si. Jika dilihat realisasi di triwulan I ini, realisasi PKB dan BBNKB di Kaltara masih di bawah dari bulan dan tanggal yang sama tahun sebelumnya.
“Selisihnya sekitar setengah. Kondisi saat ini realisasi PKB baru di angka 11 persen, sedangkan BBNKB baru 9 persen,” kata Tomy saat.
Adapun target yang ditetapkan di triwulan I ini realisasi pendapatan daerah itu di angka 25 persen.
Tomy mengatakan akan melakukan evaluasi dan mengkaji secara ilmiah untuk melihat apakah ini terjadi karena ada kebijakan opsen pajak atau karena melemahnya ekonomi daerah.
“Ini akan kita kaji secara ilmiah untuk dijadikan kebijakan ke depan. Artinya kami harus mengambil langkah-langkah untuk menyikapi persoalan ini,” katanya.
Memang target tahun ini terbilang tinggi. Karena seharusnya ada penyesuaian target itu dengan opsen. Itu artinya target yang ditetapkan harus diturunkan, karena menyesuaikan dengan dana bagi hasil (DBH) yang diturunkan ke kabupaten/kota.
Oleh karena itu, Tomy menyebutkan, nanti akan disesuaikan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2025.
Selain mengevaluasi dan menurunkan target, Tomy mengatakan juga perlu dilakukan inovasi.
“Samsat kabupaten/kota harus lebih aktif. Misalnya nanti dengan Samsat kunjung untuk melaksanakan pemeriksaan PKB dan melakukan razia bersama dengan Satlantas dan sejumlah pihak terkait,” katanya. (KWI/AF)