IKaeN.id, MALINAU – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. Yansen TP, M.Si selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kaltara, Senin (4/12/2023) membuka Workshop dan Orientasi bagi Fasilitator Tim Pendamping Keluarga (TPK) bertempat di Ruang Laga Feratu, Kantor Bupati Malinau.
Kegiatan yang dilaksanakan Koordinator Pelaksana Program Bangga Kencana Provinsi Kaltara selama dua hari ini dalam rangka meningkatkan komitmen, pengetahuan dan keterampilan Fasilitator TPK dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kaltara, khususnya di Kabupaten Malinau.
Dalam sambutannya, Wagub Kaltara Yansen TP mengapresiasi Bupati dan Wakil Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, SE, MH dan Jakaria, SE, M.Si yang turut hadir langsung pada pembukaan workshop dan orientasi tersebut. Sebab, itu sebagai bukti komitmen bersama untuk mengentaskan stunting di Kaltara.
“Pada kesempatan yang berbahagia ini saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati, karena kegiatan kami hari ini sangat dihargai oleh Pemda Malinau,” ucap Wagub Kaltara Yansen TP.
Ucapannya tersebut sangat berdasar, sebab masalah stunting ada saja yang menganggap sebagai hal kecil. Sehingga, kalau ada kegiatan soal stunting hanya diwakilkan saja.
Padahal, lanjutnya, masalah stunting ini bukan hal yang sederhana. Karena kalau bicara tentang negara, tujuan negara adalah mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Kita yang ada di tempat ini tujuannya untuk meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia itu. Nah hari ini kita ada di tempat ini,” tegas Ketua TPPS Provinsi Kaltara di hadapan tamu undangan dan peserta Workshop dan Orientasi Fasilitator TPK.
Memang, kata Yansen TP lagi, ada daerah yang semangat, tapi memang ada juga yang kayaknya bersikap normatif dengan program percepatan penurunan stunting. Padahal sasaran utamanya adalah bagaimana kualitas masa depan bangsa dan negara.
“Itu utamanya. Sehingga saya dengan teman-teman TPPS ini ya kita bukan mengejar target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat kepada kita harus turun di angka 14 persen di tahun 2024. Bukan itu, tapi menghilangkan. Kalau bisa mengentaskan stunting di Kaltara ini,” ujarnya.
Bupati Malinau periode 2011-2016 dan 2016-2021 ini menyebutkan, di Kaltara angka prevalensi stunting turun 5,4 persen pada tahu 2022 dari 27,5 persen jadi 22,1 persen dan tahun 2024 target pemerintah pusat secara nasional 14 persen.
Target nasional 14 persen tersebut, kata Yansen, kenapa tidak ditargetkan zero kasus saja. Sebab, jika ada komitmen bersama, ia yakin stunting bisa dientaskan di Kaltara.
“Kalau asupan gizi dan kualitas penanganan kesehatan kita penuhi sebagai sebuah standar, saya yakin tidak ada ceritanya Kaltara kasus stunting,” tuturnya. Perbaikan atau penurun stunting menurutnya bukan soal asupan gizi saja, tapi soal cara berpikir bagaimana bisa mengentaskan.
Untuk itu, ia sebagai Ketua TPPS Provinsi Kaltara mengajak memanfaatkan Workshop dan Orientasi ini dengan sebaik-baiknya dengan mendengarkan dan mencerna dengan baik arahan dan panduan dari Koordinator Pelaksana Program Bangga Kencana Provinsi Kaltara sehingga hasil pertemuan menjadi bahan materi untuk menyusun aksi di Kabupaten Malinau.
“Selamat mengikuti workshop ini semoga berjalan lancar dan sukses serta Malinau mampu membebaskan diri dari stunting. Bukan menurun, tapi membebaskannya dari stunting,” harapnya. (AF)